12 Juta penderita diabetes, masih berusia muda

Pada tahun 2013, Indonesia memiliki sekitar 8,5 juta penderita Diabetes yang merupakan jumlah ke-empat terbanyak di Asia dan nomor-7 di dunia. Dan pada tahun 2020, diperkirakan Indonesia akan memiliki 12 Juta penderita diabetes, karena yang mulai terkena diabetes semakin muda.

Banyak orang berpendapat, bahwa orang kurus tidak dapat terkena diabetes, hal ini tidak benar, terutama orang kurus dengan perut buncit yang disebut obesitas sentral. Menurut Public Health England 2014, seseorang dengan perut buncit apakah kurus apakah gemuk dengan lingkar pinggang melebihi 80 centimeter bagi wanita dan melebihi 90 centimeter bagi pria memiliki tingkat risiko 7 kali lebih besar terkena diabetes daripada yang tidak buncit. Buncit berarti kelebihan asupan makanan dan mengundang terjadinya diabetes

Jika salah satu faktor risiko diabetes di bawah ini terpenuhi, maka harus dilakukan Penyaringan penyakit dibetes dengan melakukan Tes Gula Darah Puasa dan Tes Gula Darah 2 jam setelah makan. Mengingat melakukan 2 Tes di atas di Laboratorium Klinik biayanya sama besar dengan Tes Toleransi Glukosa, maka sebaiknya langsung saja melakukan Tes Toleransi Glukosa.

FAKTOR RISIKO DIABETES:

  • Kelompok usia dewasa tua (45 tahun ke atas).
  • Kegemukan {BB (kg) > 120% BB idaman atau IMT > 27 (kg/m2)} IMT atau Indeks Masa Tubuh = Berat Badan (Kg) dibagi Tinggi Badan (meter) dibagi lagi dengan Tinggi Badan (cm), misalnya Berat Badan 86 kg dan Tinggi Badan 1,75meter, maka IMT = 86/1,75/1,75 = 28 > 27, berarti memiliki faktor risiko diabetes.
  • Tekanan darah tinggi (> 140/90 mmHg).
  • Riwayat keluarga DM, ayah atau ibu atau saudara kandung ada yang terkena penyakit diabetes.
  • Riwayat kehamilan dengan BB lahir bayi > 4000 gram.
  • Riwayat DM pada kehamilan.
  • Dislipidemia (HDL < 35 mg/dl dan atau Trigliserida > 250 mg/dl.
  • Pernah TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) atau GDPT (glukosa darah puasa terganggu).
  • Pada tahun 2013, Indonesia memiliki sekitar 8,5 juta penderita Diabetes yang merupakan jumlah ke-empat terbanyak di Asia dan nomor-7 di dunia. Dan pada tahun 2020, diperkirakan Indonesia akan memiliki 12 Juta penderita diabetes, karena yang mulai terkena diabetes semakin muda.

Dalam berdiet pasien harus tahu tentang indeks glikemik, yaitu naiknya kadar gula darah setelah makan makanan tertentu seberat 100 gram dibandingkan dengan minum 100 gram glukosa di mana kenaikan gula darah akibat minum glukosa tersebut dinilai 100 dan makanan tersebut di bawah 100, semakin jauh dari 100 dan mendekati nol semakin baik, artinya makanan tersebut memiliki indeks glikemik rendah dan dicerna (sangat) lambat dan kenaikan kadar gula darahnya tidak cepat. Tetapi yang terbaik adalah mengetahui muatan glikemik, yakni berapa banyak porsi hidrat arang (zat tepung) yang terkandung di sejumlah makanan tersebut dikalikan dengan indeks glikemiknya dan kemudian dibagi 100. Jadi kalau makan makanan dengan indeks glikemik rendah, tetapi dalam porsi yang besar, maka muatan glikemiknya menjadi tinggi dan tentu tidak baik bagi penderita diabetes.

ADA 4 PILAR PENGENDALIAN PENYAKIT DIABETES:

  • Edukasi, pasien harus tahu bahwa penyakit diabetes tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dikendalikan dan pengendalian harus dilakukan seumur hidup
  • Makanan, jika input/masukan buruk, maka output/hasil akan buruk, demikian pula bila makan melebihi diet yang ditentukan, maka kadar gula darah akan meningkat
  • Olahraga, diperlukan untuk membakar kadar gula berlebih yang ada dalam darah
  • Obat, hanya jika diperlukan, tetapi bila kadar gula darah telah turun dengan meminum obat, bukan berarti telah sembuh, tetapi harus konsultasi dengan dokter apakah tetap meminum obat dengan kadar yang tetap atau meminum obat yang sama dengan kadar yang diturunkan atau minum obat yang lain.

Pasien yang cukup terkendali dengan pengaturan makan saja tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang cukup terkendali dengan obat dosis tunggal juga tidak mengalami kesulitan untuk berpuasa. Obat diberikan pada saat berbuka puasa. Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar daripada dosis sahur. Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda, dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan.

Semoga Bermanfaat.

 

Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Diabetes_melitus

 

 

 

Stress dapat Menurunkan Produktivitas

Sebagai individu yang memiliki kebutuhan dan hidup bersama dengan banyak makhluk hidup lainnya di lingkungan yang dinamis, adalah sebuah kegilaan untuk berharap segala hal secara ajaib berjalan sesuai keinginan kita. Kali ini kita akan membahas apa itu stress dan yang menjadi penyebabnya.

Pengertian Stress

Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain. Stressor secara umum dapat diklasifikasikan sebagai stressor internal dan eksternal. Stressor internal berasal dari dalam diri seseorang (misalkan : Kondisi sakit, menopause, dll ). Stressor eksternal berasal dari luar diri seseorang atau lingkuangan (misalkan : Kematian anggota keluarga, masalah di tempat kerja, dll ).

Stres merupakan reaksi fisik dan psikologi yang normal terhadap banyak  tekanan hidup yang selalu berubah dan tidak pernah berakhir maka setiap orang pasti akan mengalaminya, baik itu orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak. Keadaan stres yang bertubi-tubi secara psikologis dapat membuat tubuh kelelahan secara psikis dan menyebabkan seseorang tidak dapat berpikir jernih, serta bisa berdampak pada banyak hal lainnya (interaksi sosial, kualitas hidup, kesehatan, dll)

Lalu apa yang terjadi pada tubuh ketika respon stres Anda selalu aktif?

  • Kadar glukosa dalam aliran darah akan naik karena hati dipaksa untuk memproduksinya. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan sindrom metabolik dan diabetes tipe 2.
  • Kadar hormon yang tinggi dapat membuat Anda lebih rentan terkena infeksi dan beberapa jenis penyakit lain karena hormon menekan hal-hal yang yang dianggapnya tidak penting untuk dipertahankan, seperti misalnya sistem kekebalan tubuh Anda.
  • Sistem pencernaan Anda tidak berfungsi normal.
  • Metabolisme menjadi lebih lambat
  • Membuat Anda merasa lelah atau lesu.
  • Membuat Anda sulit menurunkan berat badan.
  • Dapat mengubah cara kerja hormon, termasuk insulin dan hormon reproduksi.
  • Kolesterol dan trigliserida naik, sehingga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Menurut American Institute of Stress (Institut Stres Amerika), stres telah:

  • menyebabkan sekitar 10% dari kasus stroke
  • bertanggung jawab sebagai penyebab pada 75% dari orang yang berobat ke dokter
  • menyebabkan lebih dari 55% penyakit yang dikenal manusia
  • Memakan biaya sekitar 300 miliar dollar per tahun

Namun, hal-hal berikut adalah hal-hal yang paling sering disarankan oleh para ahli kesehatan untuk mengatasi stres secara tepat, yaitu :

  • Latihan Pernapasan: sederhana, namun sangat efektif untuk mengendalikan tingkat stres karena membantu Anda tetap tenang dan membuat tubuh tenang. Pernapasan meredakan ketegangan otot dan mengurangi perasaan cemas.
  • Konseling: Berbicara tentang penyebab stres Anda dengan seorang ahli atau dengan teman atau keluarga juga dapat sangat membantu mengatasi masalah pikiran Anda. Terapi menulis juga merupakan cara yang sangat populer untuk menangani dan mengelola stres.
  • Tidur: Dengan tidur sebanyak mungkin, Anda dapat membantu tubuh Anda untuk rileks. Tidur juga membantu menekan nafsu makan dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh.

Menangani Stres

Kondisi rileks akan menyegarkan tubuh, fisik maupun psikis, sehingga tubuh lebih siap menghadapi berbagai situasi. Kondisi stres berkepanjangan dapat memperburuk respon seseorang, juga menurunkan sistem kekebalan tubuh dan berkontribusi negatif terhadap kesehatan. Banyak metode yang dapat dilakukan untuk menangani stres, salah satunya adalah dengan melakukan teknik relaksasi, yang berguna untuk menghilangkan stres. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengenali situasi-situasi apa saja yang menyebabkan stres dan membuat strategi untuk menghadapi situasi tersebut dengan tepat.

 

Referensi :
https://www.docdoc.com/id/info/condition/stres
http://westernfreepress.com/2017/11/18/teen-stress-parents-cause/
https://www.webkesehatan.com/info-stres-cara-menghadapi-stres/
https://www.zenius.net/blog/16996/mengatasi-stres
http://dedeh89-psikologi.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-stress.html

Bagaimana cara mengatasi alergi obat?

Definisi

Apa itu alergi obat?

Alergi obat adalah reaksi abnormal dari sistem imun terhadap obat-obatan. Obat-obatan, termasuk obat bebas, obat resep, maupun obat herbal dapat menyebabkan alergi obat.

Alergi obat dapat mempengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda. Gejala paling umum dari alergi obat adalah gatal-gatal, ruam, atau demam. Reaksi yang lebih serius meliputi anafilaksis, kondisi yang membahayakan di mana tubuh Anda mengalami shock, tekanan darah turun secara tiba-tiba, dan saluran udara menyempit. Alergi obat bukanlah efek samping dari obat, bukan pula kondisi yang disebabkan oleh overdosis.

Seberapa umumkah alergi obat?

Alergi obat dapat terjadi pada siapa saja. Sayangnya, tidak ada cara untuk menguji apakah Anda alergi terhadap suatu obat. Pada banyak kasus, orang-orang mengetahui alergi mereka saat mereka sudah mengonsumsi obat. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa saja. Alergi obat dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala alergi obat?

Gejala-gejala dari alergi obat sering terjadi dalam 1 jam setelah mengonsumsi obat. Gejala umum dari alergi obat adalah:

  • Ruam pada kulit
  • Gatal-gatal
  • Demam
  • Bengkak
  • Sesak napas
  • Napas berbunyi
  • Hidung beringus
  • Mata gatal dan berair.

Beberapa obat dapat memicu beberapa reaksi serius. Beberapa gejala yang lebih serius dan memerlukan perhatian medis adalah:

  • Detak jantung yang cepat
  • Menyempitnya saluran udara dan tenggorokan, menyebabkan kesulitan bernapas
  • Gelisah atau pusing
  • Kehilangan kesadaran
  • Gatal-gatal dan kesulitan bernapas

Namun, reaksi alergi obat juga dapat terjadi beberapa hari atau minggu setelah mengonsumsi obat, atau gejala berlanjut setelah Anda berhenti menggunakan obat tersebut. Beberapa kondisi jangka panjang dari alergi obat adalah:

  • Demam, nyeri sendi, ruam, bengkak dan mual
  • Anemia: berkurangnya sel darah putih, pembengkakan umum, pembengkakan kelenjar getah bening dan kambuhnya infeksi hepatitis
  • Peradangan ginjal (nefritis), yang menyebabkan demam, darah pada urin, pembengkakan, kebingungan, dan gejala lainnya.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Alergi obat dapat membuat gejala ringan menjadi sangat serius, bahkan mengancam nyawa Anda. Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:

  • Area pada kulit berwarna merah dan nyeri
  • Bagian luar kulit mengelupas tanpa adanya lenting
  • Bagian daging terlihat melepuh
  • Rasa tidak nyaman
  • Demam
  • Ruam atau lenting menyebar ke mata, mulut, dan kelamin.

Segera cari bantuan darurat apabila terjadi reaksi serius yang mempengaruhi tekanan darah dan pernapasan.

Penyebab

Apa penyebab alergi obat?

Alergi obat disebabkan oleh reaksi dari sistem imun terhadap zat kimia pada obat-obatan. Sistem imun Anda salah mengenali obat-obatan sebagai zat kimia yang berbahaya dan menyerangnya. Para peneliti sering kali mengaitkan alergi obat kepada paparan pertama terhadap obat tertentu, seperti pada makanan, air, atau obat-obatan yang Anda konsumsi dalam kondisi tertentu. Jika sistem imun Anda bereaksi dengan buruk terhadap obat pada paparan pertama, tubuh akan membuat antibodi, menyebabkan alergi obat.

Walau obat-obatan apapun dapat menyebabkan reaksi alergi, beberapa obat lebih sering menyebabkan reaksi alergi, seperti:

  • Antibiotik, seperti penicillin
  • Aspirin dan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs)
  • Obat-obatan kemoterapi untuk mengatasi kanker
  • Obat-obatan untuk penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis
  • Krim atau lotion corticosteroid
  • Obat-obatan untuk pasien HIV atau AIDS
  • Produk bee pollen
  • Echinacea – herbal untuk masuk angin
  • Pewarna yang digunakan untuk tes imaging (radiocontrast media)
  • Opiat untuk mengatasi rasa sakit
  • Bius lokal.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk alergi obat?

Ada banyak faktor risiko untuk alergi obat, yaitu:

  • Sejarah alergi lainnya, seperti alergi makanan atau demam
  • Sejarah reaksi alergi terhadap obat-obatan lain dengan kandungan aktif yang sama
  • Sejarah keluarga terhadap alergi obat
  • Dosis tinggi, penggunaan berulang, atau penggunaan berkepanjangan suatu obat
  • Infeksi dengan HIV atau virus Epstein-Barr

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana mengadopsi alergi obat?

Alergi obat dapat didiagnosis melalui:

  • Pemeriksaan fisik: dokter akan memeriksa reaksi fisik terhadap obat-obatan seperti tanda-tanda ruam dan lenting, atau mendengarkan detak jantung serta memeriksa saluran pernapasan Anda.
  • Menanyakan sejarah reaksi alergi, sejarah pengobatan, dan situasi Anda. Jika Anda alergi terhadap obat lainnya dengan kandungan yang sama, Anda mungkin memiliki alergi terhadap jenis obat tersebut.

Dokter mungkin akan melakukan tes laboratorium untuk mengetahui Anda memiliki alergi terhadap kandungan apa. Tes tambahan meliputi:

  • Tes kulit
  • Tes darah

Bagaimana cara mengobati alergi obat?

Alergi obat dapat ditangani dengan mengurangi gejala alergi atau menggunakan penanganan alergi lainnya yang dapat membantu Anda mengonsumsi obat tersebut.

Menangani gejala alergi meliputi:

  • Berhenti menggunakan obat yang menyebabkan alergi
  • Mengonsumsi antihistamin untuk menghambat zat sistem imun teraktivasi selama reaksi alergi
  • Mengonsumsi corticosteroid untuk mengatasi peradangan terkait dengan reaksi yang lebih serius
  • Mendapatkan suntikan epinefrin dan perawatan medis untuk menjaga tekanan darah dan pernapasan.

Penanganan yang membantu Anda mengonsumsi obat yang memicu alergi dilakukan di bawah pengawasan dokter. Penanganan ini ditujukan untuk membantu Anda lebih tidak sensitif terhadap obat tersebut.

  • Mulai dengan dosis kecil dan kemudian tingkatkan secara bertahap setiap 15 hingga 30 menit dalam beberapa jam atau hari hingga tidak terjadi reaksi.
  • Menguji untuk melihat di dosis mana alergi Anda mulai bereaksi.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi alergi obat?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi alergi obat:

  • Hindari pemicu alergi sebisa mungkin
  • Bawa epinefrin yang dapat digunakan sendiri
  • Konsumsi prednisone atau antihistamin
  • Beri tahu dokter tentang alergi obat sebelum diberikan resep obat
  • Berhati-hati terhadap sengatan serangga
  • Membaca label kemasan makanan yang Anda beli dan konsumsi

Sumber : https://hellosehat.com/penyakit/alergi-obat/

Apa itu alergi makanan?

Definisi

Apa itu alergi makanan?

Alergi makanan adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh ketika tubuh salah mengira bahwa beberapa makanan adalah berbahaya. Alergi makanan dapat bersifat kronis (berlangsung lama), atau akut (secara tiba-tiba). Reaksi akut dapat menyebabkan reaksi serius bahkan mengancam jiwa yang disebut anafilaksis.

Seberapa umumkah alergi makanan?

Alergi makanan mempengaruhi sekitar 6 hingga 8 persen anak-anak di bawah 3 tahun, dan sebanyak 3 persen orang dewasa. Anak-anak umumnya alergi terhadap susu, kedelai, gandum, dan telur.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala alergi makanan?

Untuk beberapa orang, reaksi alergi terhadap suatu makanan dapat menimbulkan ketidaknyamanan tetapi tidak berat. Untuk orang lain, alregi makanan bisa menakutkan dan mengancam jiwa. Gejala alergi makanan biasanya meningkat dalam beberapa menit hingga dua jam setelah memakan suatu makanan. Tanda-tanda dan gejala yang paling umum untuk alergi makanan termasuk:

  • Geli atau gatal di mulut
  • Bintik-bintik merah, gatal, atau eksim
  • Bengkak pada bibir, wajah, lidah, tenggorokan, atau bagian tubuh lainnya
  • Hidung tersumbat, atau permasalahan pernapasan
  • Sakit perut, diare, mual, atau muntah
  • Pusing, terasa akan pingsan, atau pingsan

Untuk beberapa orang, alergi makanan dapat merangsang reaksi alergi berat yang disebut anafilaksis. Hal ini dapat mengancam jiwa, tanda-tanda dan gejalanya seperti:

  • Sesak dan penyempitan saluran udara
  • Tenggorokan bengkak atau terasa gumpalan di tenggorokan yang menyebabkan Anda sulit bernapas
  • Mengalami shock dengan penurunan tekanan darah
  • Berdebar-debar
  • Pusing, terasa akan pingsan atau kehilangan kesadaran

Perawatan darurat sangat penting untuk anafilaksis. Penderita anafilaksis yang tidak dirawat dapat mengalami koma hingga meninggal.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Pergilah ke dokter atau ahli alergi jika Anda memiliki gejala alergi makanan segera setelah makan. Jika memungkinkan, kunjungi dokter Anda ketika reaksi alergi terjadi. Ini dapat membantu dokter Anda membuat diagnosis. Cari perawatan darurat jika tanda-tanda dan gelaja anafilaksis Anda meningkat.

Penyebab

Apa penyebab alergi makanan?

Ketika Anda memiliki alergi makanan, sistem kekebalan tubuh Anda mengidentifikasi secara salah makanan spesifik atau kandungan di dalam makanan sebagai sesuatu yang berbahaya. Sistem kekebalan tubuh Anda merangsang sel-sel untuk melepaskan antibodi yang dikenal sebagai antibodi immunoglobulin E (IgE) untuk meneralisir makanan yang diduga berbahaya atau kandugan makanannya (penyebab alergi). Zat-zat ini mengakibatkan jajaran dari tanda-tanda dan gejala alergi. Mereka bertanggung jawab atas penyebab respon alergi yang berupa, cairan lendir dari hidung, gatal pada mata, tenggorokan kering, ruam dan bintik merah, mual, diare, sulit bernapas, dan bahkan shock anafilaksis.

Alergi makanan yang paling banyak dirangsang oleh beberapa protein di kerang-kerangan, seperti, udang, lobster dan kepiting, kacang, kacang-kacangan seperti kenari dan pala, ikan, telur.

Pada anak-anak, alergi makanan umumnya dirangsang oleh protein dalam telur, susu, kacang, kacang-kacangan, gandum.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk alergi makanan?

Faktor-faktor risiko alergi makanan berupa:

  • Riwayat keluarga. Anda berisiko tinggi memiliki alergi makanan jika Anda mengidap asma, eksim, dan bintik-bintik merah atau alergi seperti alergi debu sudah biasa dalam keluarga Anda
  • Pernah mengalami alergi makanan. Anak-anak dapat berpotensi lebih tinggi memiliki alergi makanan, tetapi dalam beberapa kasus hal tersebut dapat kembali terjadi
  • Alergi lain. Jika Anda telah memiliki alergi terhadap satu makanan, Anda berisiko tinggi untuk mengalami alergi terhadap makanan lain. Demikian juga, jika Anda memiliki jenis reaksi alergi lain, seperti alergi debu atau eksema, risiko Anda memiliki alergi makanan menjadi lebih besar
  • Umur. Alergi makanan umumnya terjadi pada anak-anak, khususnya anak-anak kecil dan bayi. Saat Anda tumbuh besar, sistem pencernaan Anda menjadi lebih matang dan tubuh Anda meminimalisir mencerna makanan yang merangsang alergi. Anak-anak biasanya memiliki alergi terhadap susu, kedelai, gandum dan telur. Alergi berat dan alergi terhadap kacang dan kerang-kerangan cenderung berlangsung lebih lama
  • Asma. Asma dan alergi makanan umumnya terjadi bersamaan. Ketika hal ini terjadi, alergi makanan dan asma, gejala keduanya cenderung lebih berat

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko Anda terhadap reaksi anafilatik, termasuk:

  • Memiliki sejarah asma
  • Berusia remaja atau lebih muda
  • Terlambat menggunakan epinefrin untuk mengobati gejala alergi makanan Anda
  • Tidak memiliki bintik-bintik merah atau gejala kulit

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan saya untuk alergi makanan?

Satu-satunya cara mencegah alergi makanan adalah mencegah memakan makanan yang menyebabkan tanda-tanda dan gejala alergi.

Untuk reaksi alergi ringan, Obat tanpa resep atau antihistamin yang disarankan dapat membantu Anda mengurangi gejala. Obat-obat ini dapat dikonsumsi setelah diketahui makanan penyebab alerginya untuk meredakan gatal atau bintik-bintik merah. Bagaimanapun, antihistamin tidak dapat mengobati reaksi alergi berat.

Untuk reaksi alergi berat. Anda mungkin membutuhkan injeksi epinefrin darurat dan dirawat di ruangan darurat. Banyak orang yang memiliki alergi membawa epinefrin injector auto (EpiPen, Twinjet, Auvi-Q). Alat ini adalah kombinasi dari semprotan dan jarum tersembunyi yang menyuntikkan dosis tunggal obat ketika ditekan ke paha Anda.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk alergi makanan

Tidak ada tes standar yang digunakan untuk mengonfirmasi atau menentukan alergi makanan. Dokter Anda akan mendiagnosis berdasarkan gambaran gejala dari makanan Anda. Selain itu, dokter juga akan melakukan tes kulit, tes urin, percobaan makanan untuk memastikan diagnosis.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi alergi makanan?

Gaya hidup dan pengobatan rumah berikut dapat membantu Anda menangani alergi makanan:

  • Menghindari makanan yang bermasalah (makanan sisa, kedaluwarsa)
  • Baca label makanan dengan saksama sebelum membeli atau menyiapkan makanan
  • Pelajari cara menggunakan suntikan anti-alergi dan ajari orang-orang di sekitar Anda, jikalau Anda tiba-tiba menderita alergi makanan. Selalu bawa obat alergi
  • Kenakan gelang atau kalung medis sebagai tanda agar orang-orang tahu bahwa Anda memiliki alergi
  • Beritahu keluarga Anda, pengasuh, dan guru jika anak Anda memiliki alergi makanan
  • Cuci peralatan dengan hati-hati sebelum menyiapkan makanan bayi. Hal ini dapat membantu mencegah penyebab alergi

Mengenal Gejala dan Penyebab Konstipasi

Kemarin kita sudah ngebahas apa itu konstipasi, apakah kamu sudah tahu apa itu  dan penyebabnya..

Kali ini saya akan bahas Gejalanya, sebagai berikut

Gejala utama konstipasi adalah kesulitan buang air besar dengan frekuensi yang lebih jarang dari biasanya (kurang dari tiga kali dalam seminggu). Sementara sejumlah tanda-tanda umum yang menyertai gejala utama meliputi:

  • Harus mengejan saat buang air besar.
  • Proses buang air besar terasa tidak tuntas.
  • Tinja terlihat kering, keras, atau bergumpal.
  • Ukuran tinja bisa besar atau sangat kecil.
  • Terasa ada yang mengganjal pada rektum.
  • Sakit dan kram perut, terutama pada perut bagian bawah.
  • Perut terasa kembung.
  • Mual.
  • Tidak nafsu makan.

Periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami gejala konstipasi disertai kelelahan, penurunan berat badan tanpa alasan jelas, mual, muntah, serta pendarahan pada rektum.

Konstipasi juga sering dialami oleh bayi dan anak-anak dengan gejala yang mirip dengan orang dewasa. Tetapi ada beberapa gejala lain yang mungkin akan dialami oleh anak-anak dan bayi, seperti sering mengeluarkan bercak-bercak di celana karena tinja yang menumpuk di rektum, tinja atau kentut berbau busuk, serta cenderung terlihat lemas, rewel atau murung.

Segera bawa anak Anda ke dokter jika mengalami konstipasi. Penanganan dengan obat pencahar untuk anak sering dianjurkan oleh dokter.

lalu bagaimana penyebabnya.

Konstipasi umumnya terjadi ketika tinja bergerak terlalu lamban dalam sistem pencernaan. Akibat banyak sisa-sisa makanan yang tertinggal terlalu lama, kolon atau usus besar akan menyerap air makin banyak, sehingga membuat tinja menjadi keras dan kering.

Penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang terkadang terjadi secara bersamaan. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi:

  • Pola makan yang buruk, misalnya kurang mengonsumsi serat atau kurang minum.
  • Kurang aktif dan jarang melakukan olahraga.
  • Mengabaikan keinginan untuk buang air besar.
  • Rasa tidak leluasa saat menggunakan toilet.
  • Kekurangan atau kelebihan berat badan.
  • Gangguan mental, seperti kecemasan atau depresi.
  • Penyakit atau kondisi medis lain, misalnya diabetes, prolaps rektum, penyumbatan atau penyempitan usus, kanker usus besar, stroke, penyakit Parkinson, cedera saraf tulang belakang, hipotiroidisme, serta hipertiroidisme.
  • Efek samping obat-obatan tertentu, contohnya suplemen kalsium, suplemen zat besi, antasida yang mengandung aluminium, obat diuretik, analgesik yang mengandung opium (seperti kodein dan morfin), antidepresan, antiepileptik untuk pengobatan epilepsi, serta antipsikotik untuk pengobatan skizofrenia dan penyakit kejiwaan lainnya. Jika penyebabnya memang obat, konstipasi biasanya akan reda saat Anda berhenti meminum obat tersebut.

Konstipasi Pada Bayi dan Anak-anak

Bayi dan anak-anak sering mengalami konstipasi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkannya adalah:

  • Pola makan yang buruk, misalnya bayi yang minum susu terlalu banyak atau anak-anak yang makan dengan porsi berlebihan, kurang minum air putih, atau kurang asupan seratnya.
  • Sering menahan keinginan buang air besar, contohnya karena terlalu asyik bermain.
  • Merasa tertekan saat latihan menggunakan toilet, misalnya karena diajari terlalu dini atau karena orang tua yang terlalu sering menasihati.
  • Perubahan rutinitas, seperti cemas karena hari pertama masuk sekolah.
  • Rasa cemas atau tidak nyaman saat menggunakan toilet, contohnya karena trauma saat latihan.
  • Adanya kelainan, misalnya karena anus dan rektum bayi tidak terbentuk secara sempurna atau adanya gangguan pada sistem pencernaan.

Konstipasi dan Kehamilan

Konstipasi juga sering dialami oleh ibu hamil pada masa awal kehamilan karena tubuh mereka memproduksi lebih banyak hormon progesteron wanita. Peningkatan hormon yang berfungsi sebagai pelemas otot ini membuat otot usus sulit berkontraksi dan mendorong kotoran keluar.

Sumber : http://www.alodokter.com/konstipasi/gejala  http://www.alodokter.com/konstipasi/penyebab

Penyebab dan Faktor Risiko Konstipasi

Konstipasi atau sembelit adalah kondisi sulit buang air besar secara teratur, tidak bisa benar-benar tuntas,  atau tidak bisa sama sekali. Secara umum, seseorang bisa dianggap mengalami konstipasi apabila buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.

Tiap pengidap bisa mengalami konstipasi dengan tingkat keparahan berbeda-beda. Ada yang mengalaminya untuk waktu singkat dan ada juga yang jangka panjang atau kronis. Konstipasi kronis biasanya menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman yang bisa memengaruhi rutinitas sehari-hari.

Penyebab dan Faktor Risiko Konstipasi

Konstipasi atau sembelit merupakan penyakit yang sangat umum dan bisa diderita oleh siapa saja. Meski demikian, penyakit ini dua kali lebih banyak dialami oleh wanita daripada pria, terutama pada masa kehamilan. Lansia juga termasuk kelompok orang yang lebih sering mengalaminya.

Penyebab konstipasi pada seseorang bisa lebih dari satu faktor. Misalnya, kurang minum, kurang konsumsi serat, perubahan pola makan, serta kebiasaan mengabaikan keinginan untuk buang air besar, efek samping obat-obatan, dan gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.

Sementara pada anak-anak, pola makan yang buruk, rasa cemas saat menggunakan toilet, dan masalah saat latihan menggunakan toilet bisa menjadi penyebab konstipasi.

Langkah Pengobatan Konstipasi.

Perubahan pola makan dan gaya hidup merupakan langkah utama dalam mengobati konstipasi. Langkah-langkah tersebut meliputi:

Meningkatkan konsumsi serat per hari secara bertahap.

Mengonsumsi lebih banyak air putih.

Lebih sering berolahraga.

Jika perubahan sederhana pada pola makan dan gaya hidup tidak bisa membantu, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Setelah mendiagnosis kondisi Anda, dokter umumnya akan memberikan obat pencahar untuk melancarkan proses buang air besar. Langkah ini biasanya efektif, tapi tubuh Anda membutuhkan waktu beberapa bulan untuk membiasakan diri dengan proses buang air besar secara rutin.

Pencegahan dan Komplikasi Konstipasi

Di samping mengubah pola makan dan gaya hidup, Anda juga bisa mengurangi risiko konstipasi dengan tidak mengabaikan keinginan untuk ke toilet dan mengatur jadwal buang air besar agar bisa dilakukan dengan leluasa dan nyaman.

Konstipasi jarang menyebabkan komplikasi. Namun jika dialami dalam jangka panjang, konstipasi dapat menyebabkan hemoroid atau wasir, impaksi feses (menumpuknya tinja kering dan keras di rektum), sobeknya kulit pada anus, serta prolaps rektum (sebagian usus yang mencuat keluar dari anus akibat mengejan).

Sumber : http://www.alodokter.com/konstipasi

Sehat tidak harus mengeluarkan biaya yang mahal

Kesehatan merupakan anugerah yang tak ternilai harganya namun kadang, kita lupa untuk menjaga dan mensyukurinya. Cara menjalankan pola hidup sehat sebenarnya tidak lah susah, sederhana dan mudah saja untuk dilakukan. Anda hanya perlu memperhatikan kebiasaan kecil sehari-hari dan bila perlu merubahnya supaya lebih berguna bagi kesehatan tubuh.

Memiliki badan sehat tidak harus selalu mengeluarkan biaya yang mahal. Namun faktanya, banyak orang rela mengeluarkan biaya besar untuk menjaga penampilan dan kesehatan tubuhnya. Untuk anda yang tidak mau mengeluarkan banyak biaya, lakukan pola hidup sehat mulai dari yang paling sederhana dan yang terpenting, mulailah dari sekarang!

Kesehatan yaitu anugerah yang tidak ternilai harganya yang Tuhan berikan pada kita, namun terkadang kita lupa untuk menjaga dan mensyukurinya. Padahal cara untuk mensyukuri nikmat Tuhan yang satu ini sangatlah mudah. Dengan cara menjalani pola hidup sehat yang sebenarnya tidak susah, sederhana dan mudah saja untuk dilakukan.

Anda cuma perlu memperhatikan kebiasaan kecil sehari-hari bila mau mengubahnya supaya lebih bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Mempunyai tubuh sehat tidak melulu harus mengeluarkan biaya yang mahal.

Tetapi kenyataannya, beberapa orang rela membayar lebih mahal untuk menjaga penampilan serta kesehatan tubuhnya. Untuk anda yang tidak mau mengeluarkan banyak uang, lakukan pola hidup sehat dari mulai yang paling sederhana sampai yang paling utama, mulailah dari sekarang! Oleh sebab itu, perlu untuk mengoreksi kebiasaan Anda sehari-hari lantaran bisa jadi hal itu tidak termasuk ke dalam gaya hidup sehat.

Menurut Kotler, gaya hidup sehat yakni deskripsi dari kegiatan/aktivitas yang didukung oleh minat, keinginan serta bagaimana pikiran menjalaninya dalam berinteraksi dengan linkungan. Pastinya pada hal-hal baik.

Keuntungan yang Diperoleh dari Menerapkan Pola Hidup Sehat

  1. Merasa tenteram, aman serta nyaman
  2. Mempunyai rasa percaya diri, hidup seimbang, tidur nyenyak
  3. Berpenampilan lebih sehat serta ceria
  4. Sukses dalam pekerjaan
  5. Menikmati kehidupan sosial dilingkungan keluarga, handai taulan serta tetangga

Seperti apa pola hidup sehat itu? Berikut delapan langkah yang dapat Anda terapkan untuk menjadi lebih sehat.

Mengetahui kondisi kesehatan Anda saat ini.

Anda dapat melakukan perbaikan pola hidup berdasarkan apakah Anda mengalami masalah kesehatan atau risiko penyakit tertentu. Oleh karenanya, periksakan diri ke dokter umum dan dokter gigi Anda secara rutin dan berkala. Manfaatkan kesempatan ini untuk berkonsultasi kepada dokter.

Evaluasi aktivitas fisik Anda.

Apakah Anda rutin berolahraga? Atau apakah aktivitas Anda sehari-hari didominasi dengan duduk mengetik di komputer sepanjang hari dan kurang bergerak aktif? Para pakar merekomendasikan agar Anda berolahraga dengan durasi total minimal 75 menit tiap minggu dan bergerak aktif untuk mengencangkan otot setidaknya dua hari dalam sepekan. Pilih kegiatan yang menyenangkan sebagai aktivitas fisik yang menyehatkan.

Tulis makanan yang Anda konsumsi.

Jika memiliki masalah berat badan atau kebiasaan pola makan tidak sehat, maka Anda mungkin perlu mendata semua makanan yang dikonsumsi dari hari ke hari. Catatan ini bermanfaat untuk menyadarkan diri dan mungkin sebagai pengingat  untuk menguranginya demi menjaga tubuh lebih sehat.

Periksa kesehatan relasi sosial Anda.

Apakah hubungan Anda dengan pasangan berjalan harmonis? Bagaimana dengan hubungan dengan rekan kerja atau atasan? Semua ini dapat berdampak kepada kesehatan pikiran, jiwa, dan tentu saja tubuh. Temukan orang-orang dan lingkungan yang dapat mendukung dan membuat Anda merasa nyaman dan bahagia.

Berhenti melakukan kebiasaan buruk yang membahayakan kesehatan.

Pertimbangkan untuk berhenti merokok atau mengonsumsi minuman keras, terutama jika Anda berisiko atau mengidap penyakit diabetesdepresi, artritis, atau sakit jantung.

Memilih mengonsumsi makanan sehat.

Ganti kata-kata “saya harus” dengan “saya memilih” untuk mengonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah secara teratur. Hal ini merefleksikan kesadaran untuk hidup sehat karena mengetahui manfaat dan risiko jika tidak menerapkan gaya hidup ini. Bukan terpaksa atau sekadar ikut tren. Mengolah makanan Anda sendiri dapat menjadi salah satu solusi untuk menjaga kesehatan dan kebersihan santapan.

Mengelola stres

Stres adalah hal yang tidak terhindarkan. Namun Anda dapat belajar mengelolanya dengan merencanakan berbagai hal agar tidak ada yang terlupa, mengambil waktu untuk relaks dan melakukan hobi, atau melakukan yoga atau meditasi. Mencatat hal-hal yang patut Anda syukuri juga dapat membuat jiwa lebih tenang.

Istirahat cukup

Istirahat cukup adalah kunci mendapatkan tubuh dan pikiran yang sehat. Pastikan jam tidur Anda terpenuhi dengan membiasakan tidur dan bangun di waktu yang sama. Mandi air hangat, membaca buku, atau mendengarkan musik dapat menjadi aktivitas menjelang tidur yang membantu tubuh untuk istirahat.

Pola hidup sehat sebaiknya didasari dari kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan menjauhkan diri dari kebiasaan buruk yang mengundang penyakit. Menjadikan pola hidup sehat sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari dapat mendatangkan manfaat jangka panjang.

Istirahat cukup adalah kunci mendapatkan pikiran serta tubuh yang sehat. Tidak cuma bertujuan mengistirahatkan tubuh dan mengelola stres, manfaat tidur untuk kecantikan juga begitu nyata.

Pola hidup sehat akan sukses diterapkan bila berlandaskan kesadaran diri sendiri untuk meninggalkan kebiasaan jelek yang menyebabkan berbagai penyakit.

Jadikan juga pola hidup sehat sebagai kebiasaan anda setia hari supaya mendapatkan manfaat jangka panjang.

Referensi :

http://www.akusehatku.com/2013/10/10-tips-pola-hidup-sehat.html

http://www.alodokter.com/delapan-langkah-menuju-pola-hidup-sehat

27 Cara Hidup Sehat dari Menurut Para Ahli Hingga Ala Rasulullah